TUGAS SOFTSKILL
2
Mnj.Pemasaran
Era Rev.Industri
Nama : Ova Dwi Gunawan
NPM : 15216700
Kelas : 4EA25
Absen : Genap
Soal
:
1 .
Pengertian
Globalisasi Bisnis
2.
Pengorganisasian
Pemasaran Global
3.
Pengembangan
produk baru dalam pemasaran global
Jawab :
1.
Pengertian
globalisasi bisnis
Perubahan global telah membawa isu yang
berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis
kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya
bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena
berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem
bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling
ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya
oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan
juga ancaman baru.
- Globalisasi pasar,
yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi satu dan
membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk
yang berstandar dunia atau internasional.
- Globalisasi produksi,
yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan
sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia,
dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal
seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam
bersaing.
2. Pengorganisasian Pemasaran Global
Dewasa
ini, departemen pemasaran telah berkembang dari fungsi penjualan sederhana
menjadi kelompok fungsi yang kompleks, yang tidak selalu terpadu dengan baik
dalam kelompok itu sendiri atau dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi bukan
pemasaran yang ada dalam perusahaan. Saat ini ada beberapa model struktur
organisasi pemasaran. Setidaknya ada empat pola dasar struktur organisasi, yaitu:
A. Struktur divisi internasional
Pada
struktur ini, kegiatan perusahaan dipilah menjadi dua unit, yaitu domestik dan
internasional. Fungsi utama dari divisi internasional adalah membedakan dengan
tegas antara bisnis domestik dan internasional suatu perusahaan.
Kelemahan
desain ini adalah sebuah perusahaan yang menggunakan desain ini dapat
berkembang dengan cepat menjadi perusahaan yang terdiversifikasi. Disamping
itu, perencanaan perusahaan pun menjadi aneh karena adanya dua unit otonomi.
Pengisolisasian manajemen puncak yang terlihat sebagai sesuatu yang diharapkan,
dapat berubah menjadi suatu hambatan. Konflik dapat muncul sejalan dengan
berkembangnya kegiatan operasional dan bertumbuhnya bisnis di luar negeri. Oleh
karena itu, ketika perspektif bisnis semakin luas, struktur divisi
internasional menjadi tidak efektif. Permasalahan lain yang melekat pada
struktur ini adalah kegiatan penelitian dan pengembangan yang tidak dapat
didesentralisasikan dengan mudah, dan oleh karena itu, cenderung diorientasikan
secara domestik. Dengan kegiatan penelitian dasar yang dipusatkan di negara
asal, kegiatan penelitian dan pengembangan di luar negeri biasanya hanya
sekedar kegiatan modifikasi produk saja.
B. Struktur organisasi geografis
Struktur
geografis tingkat dunia dapat mengatasi permaalahan yang berkaitan dengan
struktur divisi internasional. Operasi luar negeri dan domestik tidak
dipisahkan, tetapi terintegrasi menjadi satu seolah-olah batas-batas
antarnegara tidak pernah ada. Pasar dunia dipilah-pilah menjadi wilayah-wilayah
geografis. Tanggung jawab operasional berada pada manajer lini sementara kantor
pusat bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian tingkat dunia.
Perusahaan
yang beroperasi dengan menggunakan struktur geografis biasanya memiliki
karakteristik berikut ini:
a. Lini produk mereka kurang beragam.
b. Produk mereka dijual ke pengguna akhir.
c. Pemasaran adalah variabel yang sangat
penting.
d. Semua produk mereka dipasarkan melalui
saluran distribusi yang sama.
e. Produk diubah sesuai dengan kebutuhan
konsumen lokal.
Organisasi
geografis memiliki beberapa keuntungan. Pendelegesasian wewenang dan tanggung
jawab lininya dilakukan secara eksplisit. Koordinasi antara penjualan produk
dan produksinya diperkuat, dan secara keseluruhan ada pemusatan pengalaman dari
bidang-bidang permasalahan yang sering dihadapi. Kerugian yang paling dirasakan
dari struktur ini adalah adanya sejumlah besar eksekutif “super” yang
dibutuhkan untuk menjalankan organisasi secara efektif. Kerugian lainnya adalah
adanya kemungkinan bahwa masing-masing produk individu tidak mendapat perhatian
yang cukup karena tidak ada satu orang eksekutif yang secara khusus bertanggung
jawab untuk segala kegiatan produk tersebut. Penggunaan manajer produk di
kantor pusat dapat mengatasi masalah ini dengan cara memastikan bahwa setiap
lini produk telah melakukan penetrasi yang benar di pasaran dunia.
C. Struktur organisasi produk
Struktur
ketiga ini memberikan tanggung jawab penanganan tingkat dunia kepada eksekutif
grup produk di tingkat lini manajemen. Koordinasi kegiatan dalam suatu wilayah
geografis ditangani oleh para staf ahli kantor pusat. Desentralisasi wewenang
sangat penting dalam struktur ini. Lebih banyaknya tanggung jawab pengambilan
keputusan yang diberikan kepada manajer setempat menyebabkan mereka lebih
termotivasi.
Perusahaan
yang menggunakan struktur ini biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.
Perusahaan terdiri dari pengguna akhir yang beragam.
b.
Lini produknya sangat diverifikasi dan membutuhkan kemampuan teknologi tingkat
tinggi.
c.
Biaya pengapalan, tarif, dan pertimbangan biaya tertentu lainnya mempengaruhi
produsen setempat.
Desentralisasi
wewenang adalah keuntungan utama struktur ini. Motivasi kepala divisi sangat
tinggi. Produk baru dapat ditambahkan dan yang lama dihapuskan tanpa membawa
dampak besar terhadap kegiatan operasional secara keseluruhan. Keuntungan
lainnya dari struktur ini adalah pengendalian suatu produk di sepanjang siklus
hidupnya dapat dilakukan dengan lebih baik. Di samping itu, perusahaan
multinasional tidak perlu mengabaikan struktur divisi produk dunia pada saat
kegiatan operasional di luar negeri ternyata makin berkembang.
Kelemahan
dari struktur ini adalah kemungkinan munculnya masalah koordinasi antara
berbagai divisi produk. Divisi produk harus dikontrol secara rutin oleh
manajemen puncak. Di samping itu, kepala divisi yang dipromosikan ke kantor
pusat cenderung bertindak bias karena pengalaman mereka dengan lini produk
tertentu yang ditangani selama ini memungkinkan pengabaian beberapa produk lainnya.
Beberapa perusahaan menugaskan seseorang yang ahli dalam wilayah tertentu untuk
mengatasi peramasalahan tersebut.
D. Struktur organisasi matriks
Salah
satu perkembangan dalam desain organisasi belakangan ini adalah struktur
matriks. Struktur ini, yang pertama-tama dikenal pada tahun 1960-an, telah
dipergunakan oleh berbagai perusahaan multinasional. Struktur matriks
memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih besar ketimbang struktur komando
lini tunggal yang telah didiskusikan sebelumnya dan menyelaraskan fleksibilitas
ini dengan koordinasi dan skala ekonomis yang merupakan kekuatan dari sebuah
organisasi besar. Ciri-ciri utama dari organisasi matriks adalah adanya manajer
tertentu yang melapor kepada dua atasan, ketimbang ke satu atasan seperti yang
dianut oleh cara-cara tradisional; adanya dua buah rantai komando yang
digunakan. Perusahaan cenderung mengadopsi bentuk matriks ketika memiliki
tingkat tanggapan yang tinggi pada dua sektor, seperti produk dan geografi
adalah dua hal yang benar-benar penting; ketika ketidak pastian bisnis
mengharuskan dilakukannya pemrosesan informal yang sangat tinggi; dan ketika
ada hambatan besar sumber daya keuangan dan/atau manusia.
Dalam
mendesain sistem matriks, seseorang harus sadar akan permasalahan yang biasanya
muncul pada sistem ini. Pertentangan kekuasaan biasanya merupakan masalah
pertama yang muncul ketika sistem ini diterapkan. Pertentangan ini muncul dari
sistem komando ganda, yang bertendensi menciptakan ketidakseimbangan kekuatan
karena setiap pihak berusaha menentukan sendiri batas-batas pengaruhnya. Di
samping kontrol yang ketat atas anggaran dan sistem evaluasi, keseimbangan
dapat dipelihara dengan menggunakan tingkat gaji, nama, jabatan, dan cara-cara
lain yang dapat meningkatkan status dari pihak yang lebih lemah.
Permasalahan
yang lain adalah adanya keyakinan yang salah yang mengatakan bahwa manajemen
matriks adalah pengambilan keputusan yang dilakukan secara kelompok. Ini tidak
benar. Masing-masing pimpinan matriks dan mitra paralelnya di sisi yang lain
memiliki fungsi terpisah yang jarang sekali bertentangan, akan menghadap ke
kedua pimpinan hanya sebagai tampat pengaduan terakhir. Kedua pimpinan jarang
sekali harus bertemu untuk pengambilan keputusan.
Kesimpulannya,
sistem matriks sangat bermanfaat bagi perusahaan yang harus bereaksi secara
cepat terhadap lingkungan. Perusahaan biasanya berubah secara cepat terhadap
lingkungan. Perusahaan biasanya berubah secara bertahap untuk menuju ke bentuk
matriks ketimbang langsung menggunakannya pada saat pertama kali beroperasi. Di
samping matriks geografis dan produk, dapat juga dibuat sistem matriks
geografis fungsional dan produk.
Jenis
lain dari struktur diatas adalah stuktur organisasi fungsional, hal ini tidak
akan dibahas karena tidak banyak perusahaan multinasional yang menggunakan
jenis tersebut. Kerugian utamanya adalah terlalu banyaknya sentralisasi. Hal
ini membuat sulitnya koordinasi dalam pengambilan keputusan fungsional dan
saling ketergantungan.
Pilihan
bentuk organisasi suatu perusahaan memiliki implikasi yang sangat besar pada
fungsi pemasaran. Sebuah perusahaan multinasional harus memilih struktur
organisasi yang memaksimalkan desentralisasi, disamping tetap memungkinkan
koordinasi antar kegiatan-kegiatan yang independen. Struktur tersebut sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Kuliatas manajemen
2. Keragaman lini produk
3. Ukuran perusahaan
4. Lokasi anak cabang dan karakteristiknya
5. Blok perekonomian
3. Mengembangkan Produk Baru untuk Pasar Global
Beberapa factor penting yang perlu diperhatikan dalam
pengembangan produk baru, yaitu :
1) Pengetahuan
yang lengkap tentang kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Sumber daya
yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
3) Perkiraan
penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran
4) Perkiraan
biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan memproduksi produk baru.
5) Antisipasi
terhadap reaksi para pesaing.
6) Kapan waktu
yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
7) Jasa terkait
sebagai pendukung produk baru
Terdapat
4 (empat) tipe dasar dalam program pengembangan produk, yaitu :
1) Modifikasi
produk lini.
2) Diluar
produk lini/ produk substitusi.
3) Produk
komplemen
4) Produk
Innovasi
Langkah-langkah dalam pengembangan produk baru terdiri
dari :
a. Tujuan pengembangan produk baru.
Tujuan
dari pengembangan produk baru adalah supaya peluang produk baru dapat sukses
dipasar pada tahap komersialisasi menjadi lebih besar. Perusahaan harus
menetapkan tujuan dari pengembangan produk baru yang meliputi kesesuaian dengan
sumber daya perusahaan, penerimaan penjualan minimum dan pangsa
pasar.
b.
Pembangkitan ide
Ide produk baru dapat berasal dari berbagai macam sumber, seperti dari dealer,
kompetitor, tenaga penjualan dan dari karyawan lainnya pada perusahaan. Salah
satu sumber ide paling potensial berasal dari pelanggan yang merefleksikan
masalah mereka terhadap produk yang ada sekarang. Sumber-sumber ide kreatif
yang dipertimbangkan secara umum membutuhkan sebuah pendekatan formal untuk
menentukan produk baru alternatif. Elemen kritis pada proses pembangkitan
ide-ide adalah pengembangan konsep produk baru, salah satu diantaranya adalah
menjelaskan tentang analisis struktur keuntungan dari produk baru.
c.
Penyaringan
Tahap penyaringan ini merupakan keputusan yang paling sulit karena hanya
sedikit informasi yang dapat diandalkan tersedia pada pasar produk yang
diajukan, biaya dan sifat investasi yang dibutuhkan. Pada tahap penyaringan ide
dilakukan melalui proses eliminasi terhadap ide-ide yang terkumpul dengan
berbagai pertimbangan untuk memilih sejumlah ide terbaik dan konsisten dengan
tujuan pengembangan produk sekarang. Dengan demikian diharapkan ide-ide produk
baru yang terpilih dapat sukses dipasar dan dapat mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan.
d. Pengevaluasian
Ide-ide yang telah disaring lalu dievaluasi. Pengevaluasian terhadap
pengembangan produk baru merupakan aspek keamanan apabila produk ditarik,
hutang produk yang cukup tinggi dan menghindari biaya modifikasi yang
besar.
e.
Analisis bisnis/menguji konsep
Analisis bisnis meliputi kegiatan untuk memastikan produk baru akan dibeli oleh
konsumen global dan berapa perolehan keuntungan yang mampu dihasilkan oleh
produk baru. Dan yang menjadi pertimbangan dalam analisis bisnis adalah :
1.
Perkiraan penjualan.
2.
Pola penjualan dan biaya
3.
Produk baru berpotensi sebagai produk substitusi untuk pengganti produk yang
ada sekarang.
4.
Persyaratan fasilitas produksi untuk produk baru.
f.
Tes pasar
Tes
pemasaran untuk produk baru secara esensial adalah sebuah pengalaman dilapangan
untuk produk baru yang dipasarkan pada satu pilihan dalam menentukan kota yang
dinilai potensi penjualannya dan mengukur score performan lainnya. Tes pasar
yang dilakukan juga untuk mengetahui minat konsumen terhadap produk yang
dikembangkan perusahaan.
g.
Pengembangan dan Komersialisasi
Setelah
melakukan analisis bisnis maka tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan dan
komersialisasi. Pada tahap pengembangan, produk yang telah dianalisis secara
bisnis kemudian diproduksi secara besar-besaran dan mengembangkan lini produk.
Pada tahap komersialisasi produk yang telah diproduksi kemudian siap untuk dipasarkan
kepada konsumen global.Produk baru akan lebih diperhitungkan jika dalam proses
produksinya didukung dengan penggunaan fasiltas produksi, tenaga kerja dan
manajemen yang baik.
DAFTAR REFERENSI
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Globalisasi Bisnis, Pengorganisasian Pemasaran Gelobal, Dan Pengembangan Produk Baru Dalam Pemasaran Global"
Post a Comment