Aspek Pengambilan Keputusan Keuangan Terkait Dengan Kurs Mata Uang Asing, Serta Kemungkinan Implikasi Bisnis Yang Terjadi Akibat Fluktuasi Nilai tukar









Aspek Pengambilan Keputusan Keuangan Terkait Dengan Kurs Mata Uang Asing, Serta Kemungkinan Implikasi Bisnis Yang Terjadi Akibat Fluktuasi Nilai tukar.


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4.0






MATA KULIAH : Softskill Man.Pemasaran Era Rev.Industri

  KELOMPOK 8  :   -  MOHAMMAD RENALDI IRFANSYAH    (14216503)
                                 -  MUHAMMAD FARIS HERLANDO           (14216822)
         - OVA DWI GUNAWAN                                 (15216700)
                                                -  ROBBY AZHIMA P.P                                    (16216638)     





PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2019













BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
 Perekonomian Indonesia Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman ,tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi ,pengangguran , kesempatan kerja, hasil produksi,dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada negara tersebut. Sudah hampir 73 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian Indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem perekonomian di Indonesia, kita perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari masa penjajahan, orde lama, orde baru hingga masa reformasi. Dengan mempelajari sejarahnya, kita dapat mengetahui kebijakan-kebijakan ekonomi apa saja yang sudah diambil pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi permasalah ekonomi yang ada

            Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati batas suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah salah satu cara untuk member proteksi terhadap industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu merupakan tujuan utama dari pengenaan tarif. Ada kemungkinan bahwa karena kebutuhan APBN, tariff dikenakan untuk memperoleh pendapatan Negara. Tetapi tidak jarang pula bahwa tujuan utama dari pengenaan tariff adalah jelas-jelas memberikan proteksi pada suatu industri dalam negeri. Apapun tujuan utamanya, tariff selalu mempunyai konsekuensi proteksi bagi industri dalam negeri yang memproduksikan barang yang sama/serupa dengan barang impor yang terkena tarif. 1. Tarif digolongkan menjadi: 

· Bea ekspor (export duties)adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju kenegara lain. Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom areasuatu Negara yang memungut pajak. Custom Area adalah daerah dimana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batascustom area ini biasanya sama dengan batas wilayah sesuatu Negara, tetapi kesamaan ini bukanlah merupakan keharusan. Custom area disini lebih luas daripada wilayah suatu Negara. Tetapi dengan adanya free trade area maka custom area lebih sempit daripada batas wilayah suatu Negara.

· Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah Negara lain.

· Bea Impor (impor duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai tujuan terakhir.






BAB II

Pembahasan


2.1 Isi Pembahasan

Pada dasarnya, fluktuasi nilai mata uang adalah naik-turunnya harga suatu mata uang dibanding mata uang lainnya. Perubahan harga tersebut disebabkan oleh permintaan dan penawaran di pasar untuk mata uang tersebut dibanding mata uang lainnya. Jika Anda mendengar berita mengenai nilai mata uang Rupiah yang berfluktuasi terhadap Dolar AS, maka itu berarti harga sedang bergerak, bisa naik ataupun turun, akibat terjadinya transaksi yang melibatkan kedua mata uang tersebut.



            Alasan Yang Mendasari Fluktuasi Nilai Mata Uang Nilai mata uang suatu negara bisa berfluktuasi karena dipengaruhi oleh naik turunnya permintaan dan penawaran (Demand and Supply) terhadap mata uang. Mata uang akan cenderung naik jika permintaan melebihi penawaran, sedangkan ketika jumlah penawaran lebih banyak dari permintaan, maka nilai mata uang akan cenderung turun. Nah, beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang antara lain: Kebijakan pemerintah. Kondisi ekonomi negara. Faktor tak terduga, misalnya: bencana alam atau kerusuhan yang bisa segera mempengaruhi kondisi politik, perekonomian, dan lain-lain.

Alasan Yang Mendasari Fluktuasi Nilai Mata Uang Nilai mata uang suatu negara bisa berfluktuasi karena dipengaruhi oleh naik turunnya permintaan dan penawaran (Demand and Supply) terhadap mata uang. Mata uang akan cenderung naik jika permintaan melebihi penawaran, sedangkan ketika jumlah penawaran lebih banyak dari permintaan, maka nilai mata uang akan cenderung turun.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang antara lain:

1. Kebijakan pemerintah.
2. Kondisi ekonomi negara.
3. Faktor tak terduga, misalnya: bencana alam atau kerusuhan yang bisa segera mempengaruhi kondisi politik, perekonomian, dan lain-lain.


Pengaruh Fluktuasi Mata Uang Tehadap Perekonomian

Tingkat mata uang memiliki dampak langsung pada aspek ekonomi yaitu sebagai berikut:
  • Perdagangan Barang Dagangan
Ini mengacu pada perdagangan internasional seperti ekspor atau impor. Secara umum, mata uang yang lebih lemah akan merangsang ekspor dan membuat impor lebih mahal sehingga bisa mengurangi defisit perdagangan suatu negara dari waktu ke waktu. Depresiasi mata uang domestik adalah alasan utama mengapa bisnis ekspor tetap kompetitif di pasar internasional.

Sebaliknya mata uang yang lebih kuat dapat mengurangi daya saing ekspor dan membuat impor lebih murah sehingga dapat menyebabkan defisit perdagangan semakin besar yang akhirnya melemahkan mata uang. Tapi sebelum ini terjadi, sektor industri yang sangat berorientasi ekspor dapat hancur oleh mata uang yang terlalu kuat.

·         Arus Modal

Modal asing cenderung mengalir ke negara-negara yang memiliki pemerintahan kuat, ekonomi dinamis dan mata uang yang stabil. Suatu negara perlu memiliki mata uang yang relatif stabil untuk menarik modal asing. Jika tidak, maka prospek kerugian kurs yang ditimbulkan oleh depresiasi mata uang dapat menghalangi investor asing.

Arus modal dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) dan investasi portofolio asing. FDI adalah kondisi di mana investor asing mengambil saham di perusahaan yang ada atau membangun fasilitas baru di luar negeri. Sedangkan investasi portofolio asing adalah kondisi di mana investor asing berinvestasi di sekuritas luar negeri.





BAB  III

 Penutup

3.1 Kesimpulan
Pergerakan mata uang bisa memiliki dampak yang  luas tidak hanya pada ekonomi domestik, tetapi juga pada ekonomi global. Investor dapat menggunakan beberapa langkah tersebut diatas untuk mendapatkan keuntungan dengan berinvestasi di luar negeri atau di perusahaan multinasional AS ketika dollar lemah. Karena pergerakan mata uang bisa menjadi resiko potensial ketika seseorang memiliki eksposur forex yang subtansial, mungkin lebih baik untuk membatasi nilai risiko ini melalui instrumen nilai lindung  yang tersedia.(tr)



Daftar Pustaka








Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Aspek Pengambilan Keputusan Keuangan Terkait Dengan Kurs Mata Uang Asing, Serta Kemungkinan Implikasi Bisnis Yang Terjadi Akibat Fluktuasi Nilai tukar"

Post a Comment